Sabtu, 31 Agustus 2013

Membisu


Dahsyatnya sebuah rasa yang terpendam, suatu saat akan melebihi bom yang akan meledak, melebihi indahnya percikan kembang api yang mewarnai malam atau bisa jadi akan meledak menjadi buyaran pasir yang tak mungkin bisa kembali? Duaaar!!!!

Back to self

Apa yang kamu tunggu? Apa yang kamu nanti? Apa yang menundamu? Dan apa kenapa kau lakukan itu?

Sesingkat itu kah yang kalian tau, hanya berkomentar dengan nada busuk seakan tak mengerti arti dari sebuah kondisi. Berjalan huyun dalam ambang rasa yang tak menuju reda. Siapa aku? Siapa kamu?

Jika aku seorang wanita, aku hanya dapat memendam rasa. Memulai menjahit rasa dengan kata terbatas, apa dayanya. Hawa yang tercipta untuk menerima, bukan membuat jalin untuk jaring rasa pada seorang pria. Terbelenggu dengan kata gender, sebagai hamba lemah yang tak mampu berkata cinta di awal cerita.

Jika aku seorang lelaki, melihatmu saja sudah cukup bagiku  Ingin sekali ku memilikimu. Mencintaimu setulus hati, memanjakanmu dengan untaian kata indah setiap pagi, mencium matamu jika kau bersedih. Namun,,,, kau tlah memilih yang lain. Satu sebab yang menganjal hati, mulut, pikir untuk maju melangkah mengungkapan rasa yang siap menjadi bom waktu kapan saja.

Entah kapan kau dengar. Kucoba katakan. Bahwa aku pernah memiliki rasa itu hingga jatuh karena mulut yang terlalu lama membisu. Sungguh ambigu alasan itu, tapi setidaknya kau perlu tahu, bahwa aku jatuh cinta padamu.

Read More




Rabu, 21 Agustus 2013

Cowok Yang Bikin Cewek "Ilfil" Dalam Berpacaran

Hey you! yang baru jadian. Udah menemukan sisi ke"ilfil"an ini belum dalam masa pacaran kalian yang masih seumur jagung? Mudah-mudahan jangan sampai kejadian yaah. Amiiiit ^^ 
Tapi hal ini bisa saja terjadi dalam hubungan kalian, yang kemudian bisa bikin "ilfil" sama pacar sendiri.



Mungkin hal ini jarang terjadi saat kalian dalam masa PDKT, ya emang gitu sih, semua akan terasa lebih waw saat PDKT. Sedikit kekurangan yang kita ketahui dari si dia. Malah sebaliknya, saat belum jadian, sempurnalah dia dimatamu. Sampe-sampe kalian dibuat mabuk kepayang gitu, ya kan, ya sih, yang dong. -_-


~ Cowok Misterius ~

Sampai detik ini, cowok misterius masih membuat cewek bertanya-tanya. Bener? (yaeyalah, secara misterius gitu loh, bukan seorang pengumbar status yang bisa bikin kalian mampus dengarinnya). Kadang mereka ini malah membuat beberapa cewek menjadi tertarik. Kenapa?  karena seorang cowok misterius dianggap seksi. Membuat cewek ingin tahu lebih banyak dan ingin lebih mengenal si cowok misterius. Saat si cowok tidak menumpahkan seluruh kisah hidup sekaligus pada awal perkenalan, ini yang akan membuat si cewek jatuh penasaran dan ingin lebih dekat mengenal tu cowok.
Read More




Rabu, 07 Agustus 2013

Cerita Dalam Kamar #7 "Dompet"

Dompet, gak besar bentuknya, gak banyak isinya, gak keren keliatannya, dan gak modis bentuknya. Itulah dompet gue.



Dompet ini gue dapet dari kakak, yah bisa dibilang sebagian benda-benda yang gue punya itu adlah pemberian kakak cewek satu-satunya. Udah sekitar 3 tahun gue memakai dompet ini untuk menemai hidup dimanapun dan kapanpun. Kalo udah ketinggalan atau ditinggal isinya, gue bakal gak tenang ngapa-ngapain. Karena gak ada uang tak terduga yang gue pegang, dan itu gawaat!

Isi dari dompet gue gak pernah muluk-muluk kok, normal seperti orang2. Gak pernah berlebihan sampe rumahpun didompetin, wkwkwk. Paling isinya duit yang gak banyak, kartu-kartu identitas, atm, sama beberapa id card punya gue, itu aja cukup. Gak ada foto pacarnya, gak ada fotonya mantannya, yang ada foto gue waktu kelas 1 SD, 3 SMP, 3 SMA, sama foto gue skg plus foto gue dengan My Gank “FAMILY MOORE”.

Dompet gue juga, gak pernah segan-segan menyimpan dompet receh sekalipun, karena apa? kadang kala uang receh itu pasti berguna. Itu pesen nyokap yang selalu didengar dari kecil.  Trus jangan bawa uang cash banyak-banyak dalam dompet, karena bahaya. Bawa secukupnya, sebutuhnya aja. Dan sampe sekrang pesen nyokap itu selalu due inget setiap liat dompet.

Tapi di kantor tempat gue kerja, dompet gue kurang privasi. Karena sering dibuka-buka ama temen deket. Gak sungkan-sungkan untuk meng-cek duit yang ada didalamnya, ckckck prilaku temen gue. Tapi gak sembarang orang boleh gitu, orang-orang terpilih aja yang boleh buka dompet gue. Nah gitu baru bener kan ya :)

Udahan ya, Cerita Dari Kamar nya, karena gue belajar konsistensi menulis. Walaupun malam takbiran gini, sempetin nulis di barengin dengan aktivitas nyusun kue..hehhe

Trims ^^


Read More




Selasa, 06 Agustus 2013

Cerita Dari Kamar #6 “Mechandise Grapari”


6 Hari berlalu masih dengan cerita dari kamar. Namun terlewat satu hari dimana tanggal 4 kemaren gue sibuk berat, kecapean dan ketiduran. Huhuhu gue merasa gagal berkonsistensi -__- . Tapi gak apa-apa yang penting selagi niat masih membara, lanjuti aja. Acieleeee.



Modem, awal kata untuk memulai cerita ini. Bagi kita yang menggunakannya pasti akan melakukan yang namanya isi ulang kuota untuk dapat berselancar di dunia internet. Pasti mau nggak mau, harus pergi ke pusat providernya kan yaa. Nah, saat baru mempunyai modem, gue menggunakan provider telkomsel sebagai jaringan internet yang dipilih. Selama gue menggunakan jaringan TSEL, Grapari itu udah pindah 3 kali lho. Pertama didaerah Kebon Jeruk, kedua bergabung dengan kantor telkom di TAC, dan yang terakhir ada di Telanai. Nah kenapa dan apa alasannya, gue dapat merchandise itu  ketika TSEL pindah ke Grapari yang ke tiga. Padahal mbak sama mas teller nya sama dari dulu. Ntlah, jawaban itu masih misteri sampai saat ini. -__-


Setiap tanggal 1, pasti gue langsung meluncur ke Grapari untuk “ngisi modem” dengn berbekal uang yang diberi kakak. Hehehe (belum punya uang sendiri waktu itu).  Setelah sampai ditempat, biasanya kita disuruh ambil gulungan kertas sebagai undian merchandise, yaah walaupun gue tau hadiah yang dikasih gak jauh-jauh dari pena dan dompet pensil. Tapi setiap bulan benda itu gue kumpulin satu persatu hingga keliatan banyak.

Dulu jumlah merchandise yang gue punya lebih banyak dari yang di gambar, tapi setiap temen liat ada yang minta, atau gue bawa ntah kemana trus lupa bawa pulang, atau juga nyokap pake lupa naruh. Sehingga yang tersisa hanya beberapa biji doang. Tapi gak apa-apa, yang penting masih bersisa, dan bakal gue jaga. Biarpun masing sering gue bawa kemana-mana, harus ingat untuk membawanya pulang kekamar gue lagi. Ihihihi betapa teledornya gue.

Lucu aja kayaknya kalo pake pena yang merk-nya lain sendiri. Pasti pada nanya, ini pena dari telkomsel hadiah apa? Yang gue  jawab dengan lugas, ini hadiah “ngisi ulang” modem.

Sekarang, gue rasa koleksi Merchandise Grapari Telkomsel ini gak bakal bertambah lagi deh, kenapa? Soalnya gue udah vakum menggunakan Jaringan TSEL untuk berselancar di internet, udah setahun lebih lho. Karena ada provider lain, yang lebih lancar untuk ber-internet ria di daerah rumah gue yang termasuk daerah pinggiran kota.

Dan provider gue yang sekarang gak perlu, pergi ke kantor official nya untuk "ngisi modem". Cukup beli pulsa elektrik dan memilih data paket, selesai deh urusan. Jadi kangen abang-abang ganteng dengan seragam merah-merah, hehehe. Jadi bisa simpulin, gue gak bakal dapat Mechandise Grapari lagi ataupun Merchandise 3 sebagai provider gue saat ini. -__-


Read More




Senin, 05 Agustus 2013

Cerita Dalam Kamar #5 ( Diary )

Hal lumprah yang sudah sering kita ketahui, sering kita temui, dan sering kita mengalami, apa itu? MENULIS DIARY. Well, kalian semua pernah menulis diary kan yaa? Hihihi gak terlebih cowok sekalipun. Tapi gak semua diary itu dituangkan dalam menulis di buku khusus. Seperti halnya zaman sekarang yang menuangkan hari-hari kita lewat menulis di kertas, kan bisa lewat blog, wodpress, di note handphone atau ditempat lainnya.



Diary gue, memang sudah terlihat usang, karena memang benda berharga tersebut termakan oleh waktu. Namun cerita dan isi didalamnya gak akan pernah habis atau hilang oleh waktu sekalipun. Bentuknya yang kecil tapi memuat cerita dan rahasia yang besar, diam tapi tempat berbagi yang peka, tunggal tapi bisa membuat gue tak sendiri, bisu tapi bisa kuajak cerita, tuli tapi selalu kuselalu berbagi, dan buta tapi selalu bisa merasa, it’s my diary.

Dimulai dari gue duduk dibangku kelas 3 SMP, menulis diary gue tekuni. Karena melihat kakak yang seperti itu. Berangkat dari penasaran akan rasa bercerita pada kertas gue menulis kisah gue yang pertama disitu. Awalnya sih biasa aja, gak ada rasa apa-apa. Tapi perlahan gue menemukan keasikan menulis diary. Dan itu buat satu buku diary penuh, full page ampe tumpeh-tumpeh malah. Hahah

Tapi setelah masuk SMA, kebiasaan itu terhenti. Gak tau kenapa semenjak ketemu temen SMA, malas untuk menulis diary mencuat dratis. Hingga akhirnya satu tahun berlalu tanpa tulisan tangan satupun tertuang di diary atau dikertas-kertas lainnya. Gue lebih milih cerita ketemen deket gue sekaligus temen sebangku kala itu, doi bernama Inda. Apapun itu gue cerita ke dia, sehingga gue lupa dan males untuk memulai menulis diary.

Hingga waktu membawa gue ke kelas 2 SMA pada tahun 2008. Dan mendapat tugas dari guru English ( Mom Werdayati ) untuk menulis diary selama 1 tahun full dalam bahasa inggris setiap harinya. Disitulah terlintas diotak gue untuk menulis diary kembali. Dimana versi Bahasa Indonesia gue tulis di diary pribadi dan versi Englishnya gue tulis di diary tugas. Yaah walaupun, untuk diary tugas sedikit gue renovasi biar gak kelihat banget kalo gue lagi galau gitu, hehehe maaf ya mom Wer J

Satu tahun berlalu, dan diary tugas dikumpul sama guru english gue. Dan apa yang terjadi? Diary pribadi gue pun stuck in the moment. Wkwkwk  Gak pernah gue sentuh, gak pernh gue urut tubuh doi dengan goresan pena, gak pernah gue buka tutup kayak pintu parkir di mall, dan gak pernah lagi gue ngerobeknya kalo gak sengaja, dan satu lagi gak ada lagi tetesan air mata gue yang membekas pada halaman tertentu. Semua itu berlanjut sampai dengan saat ini. Huhhuhu

Udah sekitar 5 tahun tangan gue kaku akan hal curhat pada kertas, dan sekarang gue lebih memilih nulis di blog ketimbang membuka diary lagi. Kangen sih, pengen nyoba lagi membuat curhatan –curhatan unyu di kertas – kertas yang gue anggap sebagai temen berbagi cerita. Mudah2an terlaksana ya, karena skg lebih banyak malasnya, sibuknya, dan bla bla bla...

Nah guys, walaupun buku diary cuma ada 3 doang selama gue idup, tapi seenggaknya sebagian kecil cerita udah mereka tampung, bahkan kalo gue kembali kembali membukanya pasti akan ketawa sendiri, secara gini ya, sekarang udah dewasa membaca tulisan sendiri diwaktu usia labil, gelii gitu. Dengan coretan-coretan yang kadang kala mewarna warni kayak ditaman bunga. Pakai pena warna, pakai stabilo mencolok, dan gambar-gambar gak jelas yang terukir. Bahagia meen. :)

Untuk lo yang masih menulis diary tangan sampai detik ini, dilanjutin aja. Pasti suatu saat lo akan merasa bahagia bisa flashback dengan cerita2 yang udah silam entah berapa tahun yang lalu. Jangan kayak gue ya, banyak malesnya. Menulis diary itu bermanfaat untuk cerita hidup kita kelak, yang mungkin kita lupa detail ceritanya secara lisan, tapi lengkap secara tulisan. Hehehe


Thanks ^^
Read More




Sabtu, 03 Agustus 2013

Cerita Dalam Kamar #3 ( Boneka Kudel )

Masih dalam tema Cerita Dalam Kamar, Tria kembali lagi nih dengan benda berikut yang ingin gue ceritain, yaitu “Boneka Kudel”. Sebelumnya pada tau nggak boneka kudel itu apaan? Boneka kudel itu adalah boneka yang lusuh, lecek, jelek, gak ada cantik-cantiknya lagi tu boneka. Karena kecantikannya dimakan waktu. Namun benda ini harus tetep ada dikamar gue dan gak boleh hilang juga.



Tahun 2005 lalu, boneka ini mulai mengenalkan dirinya terhadap gue. Trus dimana ia mulai beradaptasi dengan gue dan sikon kamar gue.hihi... Boneka ini dikasih kakak waktu masih kelas 2 SMP, gue lupa dalam rangka apa waktu itu doi memberikan boneka ini. Dan lo tau? Nama yang gue berikan ke boneka ini adalah “KIKI” hahaha. Ada ceritanya nih kenapa diberi nama kiki, jadi gini ceritanya. Waktu zaman itu kan lagi booming banget yang namanya program Indosiar AFI (Akademi Fantasi Indonsiar), nah kebetulan waktu itu gue suka banget dengan salah satu Akademia-nya yaitu DICKY AFI, sedangkan kakak suka sama KIA AFI. Kita sepakat deh untuk menggabungkan nama Dicky dan Kia jadi “KIKI” hehehe... Betapa labilnya gue kala itu -___-

Semenjak itu kita (gue dan kakak), nggagep kiki sebagai temen tidur yang baik. Dipeluk trus, direbutin, sampe-sampe di ences’n selagi tidur kali. Dia layaknya sebuah korban penganiayayan sepertinya, jadi bahan lempar-lemparan sama kakak kalo lagi berantem, banyak deh pokoknya fungsi ganda dari boneka ini. Hingga detik inipun si kiki masih kita perlakukan sama dengan dulu.

Hanya 2x di cuci. Apa? Hanya 2 kali selama 8 tahun? Iyaaaaa, gak usah shok gitu deeeh, biasa aja. Lo hanya bisa ngebayangi doang kawan. Tapi ntah mengapa, masih betah aja meluk kiki. Sampai dengan kondisi terakhirnya saat ini, telingganya udah gak ada, matanya copot satu, kakinya udah gak rata, badannya udah kembang kempis. Tak selayaknya boneka anjing yang lucu seperti dikamar cewek-cewek lain. Tapi gue gak malu kalo ada orang yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat boneka ini. Paling gue hanya bisa menjawab, ini sejarah. *ngeles yang wow*

Kegunaannya si kiki sampe sekarang gak pernah berubah, tetep jadi penunggu my bed dikala gue beraktivitas. Selalu setiaa menemani bantal dan guling menjaga kamar gue, dan tetep menjadi pemandangan yang unik dari atas kasur gue. Pokoknya boneka itu harus ada dikamar gue sampe kapanpun, sampe gue bener2 siap mempensiunkannya dari kamar.

Apapun bendanya, apapun bentuknya, apapun kondisinya, kalo lo udah klop dengan benda tersebut pasti kita bakal sayang untuk melepasnya. Sama halnya gue ke boneka itu. Kayak pacar gitu deh, ehem! Dan thanks berat untuk kakak gue yang udah mau memberikan boneka ini dikala itu, di mana gue saat itu gak suka yang namanya boneka, sebagai notabene gue anak yang sangat tomboy. Tapi sekarang gue jadi lebih menghargai yang namanya pemberian yang tulus, apalagi untuk sebuah perubahan hidup.


Terima Kasih ^^
Read More




Jumat, 02 Agustus 2013

Cerita Dari Kamar #2 ( Tiket Nonton Bioskop )



Hal pertama yang ingin gue ceritain dari benda ini adalah, pertanyaan untuk diri sendiri. Kenapa gue dulu berniat untuk mengumpulkan tiket nonton di bioskop ini? Dan sampai saat ini gue belum menemukan jawabannya. Karena memang jawaban yang ada sangat random.

Gue mulai mengumpulkan tiket-tiket ini dari SMA kelas XII. Jadi dulu itu bermula dari gue dan temen2 pergi nonton bareng ke bioskop 21, dan kebetulan juga gue yang megang karcis mereka. Hingga sampai film selesai itu karcis masih ditangan dan gak gue buang. Kebawa deh sampe rumah, trus dirumah seperti halnya anak kecil, tiket-tiket ini gue susun memanjang. Haaha

Karena keliatan banyak jadinya sayang dibuang, nah berawal dari sini nih trus jadi berlanjut deh kebiasaan, setiap nonton pasti tiketnya gue yang pegang trus dibawa pulang. Kakakpun begitu, setiap ia nonton pulangnya ngasih tiketnya ke gue. Hiihihi Jadi deh tukang pengumpul tiket nonton. Aneh sih keliatannya, tapi unik aja bagi gue. Apalagi kalo setiap gue liat tumpukan tiket-tiket itu, bawaannya flashback. Saat nonton film ini, dengan siapa, moment-nya gimana, keseruannya apa, atau kesan-kesannya setelah gue pulang nonton cetar atau nggak.  Saat nulis ini aja, gue langsung flashback kan. Huwaaa,, inget temen, gebetan, calon gebetan, sama mantan calon pacar, upss! Maaf. *terlalu bersemangat cerita*

Namun sangat disayangkan, the best moment saat gue nonton itu tepatnya pada film Fast and Farious 5 bareng mantan calon pacartapi tiketnya gak ada, ntah kebuang, ketinggalan dibangku teater, gue lupa. Jadi menurut gue moment itu gak ada reminder-nya sama sekali. Sedih deeh.

Bay the way, kalian pasti bertanya, katanya ngumpuli dari SMA kok Cuma segitu doang yang di foto? Nah gini ya gue jelasin. Yang ada di foto ini hanya sebagian kecil dari koleksi gue yang tertinggal sekarang.  Sisanya gak tau hilang kemana, saat diinget2 mungkin mereka ikut terbuang saat kamar gue ada perombakan kemarin bersama sampah-sampah yang ada. Hmmm,, walaupun gak niat-niat banget ngumpulinnya, tapi gue tetep merasa kehilangan lho. Masak sisanya tinggal segini? *sambil ngliatin sisa-sisa tiket yang tertinggal*

Tapi guys, masih ada untungnya juga lho, tiket yang tersisa ini gak gue satuin dengan rombongan tiket yang terbuang. Coba aja kalo waktu itu langsung gabung-in jadi satu, Mungkin sekarang bakal ilang semua. Huhuhuuu Dan semua pengorbanan gue selama ini sia-sia.

Nah, buat lo yang ingin ngumpulin tiket nonton di bioskop, kumpulin aja. Gak salah kok, gak rugi kok, dan gak ngerepotin kok. Karena apa? Yang itu yang gue bilang, sebagai reminder untuk “moment” yang tercipta. Contohnya, saat gue liat tiket nonton IRON MAN 3, yang ada di otak gue adalah dimana hari itu kita ( Team Sangkek.com ) di traktir leader  (bang Aan) nonton saat dia ultah. Kita janjian di WTC Batanghari Jambi, ada yang lagi gak bertegur sapa, trus saat nonton ada yg gak fokus gara-gara kunci motornya ketinggalan diparkiran. Kocak deh! :D

Pesen gue, koleksi itu gak mandang benda apa yang akan kita koleksi. Selagi benda itu lazim dikoleksi dan ada arti khusus untuk kita, Why Not?

*Kembali ke paragraf pertama* *pertanyaan untuk diri sendiri* Jadi cerita sepanjang ini masih dibilang gak tau alasan mengkoleksi? Masih dibilang punya alasan yang random? Ah sudahlah teman, namanya juga hidup kan ya, pasti banyak ketidaksesuaian yang terjadi. :p

Terima Kasih ^^
Read More




Kamis, 01 Agustus 2013

Cerita Dari Kamar #1 ( Buku )

Bismillahrirohmanirrohim,

Huh, kira-kira bisa gak ya gue nulis tiap hari selama 31 hari? Insyallah bisa!
Dimulai dengan benda pertama yang ada di kamar gue, yakni BUKU. Kenapa buku? Ya karena tumpukan itu yang telah membuka dunia gue, dunia elo, dan dunia kita. “Buku adalah jendela dunia” yang gak tau itu katro. Hihihi

   

Buku dikamar gue emang gak terlalu banyak, itu hanya sebagian kecil yang emang dipilih untuk ada dikamar. Selebihnya berada ditempat yang lebih nyaman. Mulai dari buku pelajaran, pengembangan diri, komik, novel, diary, religi intinya buku itu dijadikan satu tempat khusus supaya gak misah-misah. Kan kalo misah ntar susah dicarinya, apalagi gue termasuk orang yang sering lupa kalo udah meletakkan suatu barang. Bisa berabe kan ya!


Buku bacaan inipun punya sejarah masing-masing lho, misalnya, buku yang kita bela-balin membelinya, ada yg gak sengaja kebeli, ada yang hadiah, ada yang kado, ada yang musti nabung dulu, dan ada juga yang diksaih seseorang, ehem..

Kemudian bukunya juga bervarian genre, ada yg ngkak kalo baca, ada yang bikin kita serius banget, trus bikin galau bahkan sampe nangis, dan juga ada yg bikin kita merinding disko.

Buku yang dikamar gue itu, pure punya pribadi. Gabungan buku gue dan kakak, secara kita sekamar gitu ya. Gak gabung dengan buku nyokap, malah ribet lagi kalo digabung tempatnya, ntar mau baca novel, terlihat buku “75 Dosa Besar” kepunyaan nyokap. Kan jadi keinget dosa.  Hehehe....

Mungkin buku gue gak kayak bidadari dan sebanyak koleksi bang @Benzbara_ hehehe, Tapi diantara tumpukan itu ada #MILANAnya bang bara lho..


Udah dulu ya cerita dari kamar ku kali ini, besok kita sambung dengn cerita benda yang lainnya. Okesip! ^^
Read More




Kembali Ke Atas
Powered By Blogger | Design by Trya Pamungkas