Selasa, 21 Februari 2017

Nikmat Perasaan

“Hidup yang saya jalani selama ini adalah karunia-Nya.

Dengan segala kecukupan dan kelebihan yang dipunyai,

 bahkan waktu dan nafas yang tak pernah berhenti untuk selalu disyukuri”


Hidup setiap manusia itu berbeda-beda, tidak sama. Bahkan dengan saudara sedarah sekalipun. Kamu tidak bisa menentukan awal dan akhir hidup kamu sendiri, karena itu semua sudah tertulis permanen tanpa ada seorangpun yang mengubahnya. Kita sebagai manusia perlu sangat bersyukur karena Allah mengkaruniakan perasaan yang sangat unik. Antara perasaan yang kamu tahu dan yang kamu tidak ketahui, sebenernya kamu tahu, hanya saja tak dapat menyebutnya. Begitulah hebatnya ciptaan Allah, dan saya menyebutnya “Nikmat Perasaan”.

kenikmatan? Iya, nikmat yang kamu rasakan dalam hidup. Nikmat senang, nikmat bahagia, nikmat sukacita, bahkan nikmat malu dan nikmat sedih. Berbicara soal nikmat dalam kategori kebahagiaan tidak akan pernah ada habisnya, karena kita selalu merasakan nikmat itu. Namun saya lebih tertarik untuk menulis nikmat sedih yang pasti pernah dialami siapapun.  Coba sedikit kamu renungkan kehebatan perasaan sedih, dimana hati, mata dan anggota tubuh bekerjasama dengan perasaan ini. Tiba-tiba hati suram, mata meneteskan air tanpa henti, bahkan badan seolah kehilangan tenaga.

Kamu juga merasakan hari-hari dimana ingin menyerah saja, dimana kamu ingin bersembunyi saja dibalik selimut dan tidak pernah keluar. Pasti kamu pernah mengalami dimana langit tidak lagi cerah, hanya mendung yang terasa. Memang benar terkadang kita merasa tidak ada yang benar dalam hidup kita, baik yang dikerjakan, dilakukan, dibicarakan dan diingat. Semua terasa sia-sia dan entah kapan hari yang lebih baik akan tiba. Dan lebih beratnya lagi, terkadang sebuah usaha tidak mengundang hasil.

Kadang memang hidup ini terasa susah banget, lebih berat yang kamu bayangkan sebelumnya. Bahkan kamu tidak akan menyangka kalau hidup bisa memperlakukanmu seperti ini. Tidak selayaknya yang orang lain lihat dihidup kamu, terlihat semua baik-baik saja, tapi didalam kamu tidak menemukannya. Hmmmm….. (maaf ya, nulisnya mulai nggak strong L ). Kemudian kamu bertanya, berpikir dan terus berpikir. Apa yang salah? Kenapa bisa begini? Kenapa bisa terjadi? Dan kamu terus bertanya, jawaban itu tidak ditemukan.

#MulaiNangis (Ini bukan lebay, sorry to say)

Dalam keadaan seperti ini, sebagian orang bisa langsung bercerita tentang apa yang ia rasakan. Beberapa orang hanya ingin dirinya saja yang cukup mengetahuinya, dan tidak sedikit dari kita lebih memilih untuk meraup kata-kata dan disusun menjadi sebuah tulisan. Dalam waktu bersamaan dengan keadaan atau perasaan “gundah tak berkesudahan” yang sedang kita jumpai.  

Kita yang sedikit-sedikit berbagi isi perasaan itu di berbagai status social media pasti akan langsung meng-update status, dan menunjukkan itulah mentalitas yang dominan dari diri seseorang. Namun pada sisi lain saya pribadi berpikir “terkadang ada kata dan rasa yang perlu diendap, tidak perlu diumbar, dan akan diutarakan pada watunya dengan bermakna dan lebih istimewa”. Istimewa? Sedih bukan sebuah keistimewaan -___-

Tapi, tidak semua perasaan ataupun kejadian dapat kita simpan dengan rapat atau disembunyikan tanpa orang lain mengetahuinya. Terkadang emosional seseorang agak sulit dikendalikan karena sedang berada dipuncak. Mencaci, mencela, menghina, mengumpat bisa terjadi seketika. Dimana kekecewaan dapat membuat sesorang lupa, apabila jawaban atas perasaannya masih belum ditemukan.

Mungkin jika kamu ingin sedikit ingin merasa tenang atas apa yang kamu rasa saat ini, coba cari satu orang yang dapat kamu percayai untuk cukup mendengarkan ceritamu, menyediakan tissue buat air matamu. Tarik nafas dalam-dalam dan lepaskan perlahan, mudah-mudahan sesak didada akan sedikit berkurang. Dan hal penting yang kamu lakukan adalah berceritakan kepada Sang Maha Kasih, sujudlah dalam tangismu, berdoalah dalam sendumu. Dia lah yang Maha Mendengar, Maha Pengasih. Perlahan kamu akan membaik, karena kamu sadar dari semua kesenduan ini hanya akan bermuara kepada-Nya.

#Makin mewek

Dunia ini memang tidak bisa kita tebak, kapan dan dimana perasaan sedih itu akan datang. Jika memang perasaan itu suatu hari datang menghampirimu, biarkanlah ia datang. Karena kamu tahu kalau kamu cukup kuat untuk menghadapinya. Tenang saja, kamu pasti bisa kok.


Read More




Kamis, 02 Februari 2017

Tulisan Pertama 2017

Ini tulisan pertamaku setelah sekian lama gak pernah lagi nulis, ngeblog, ngarang, ataupun itu. Kangen? banget! ya begitulah yang kurasakan. Mungkin "waktu" yang paling tepat untuk disalahkan. Kenapa tidak? karena waktu yang berlalu dengan cepatnya membuat hari-hari terasa monoton. Berjalan tanpa jejak, habis dan tak tersisa.

Inginnya sih nulis panjang lebar, tapi apa daya pikiran saat ini lagi gak asik buat diajak bersukacita. Cukup sekian.



TRP
Read More




Rabu, 31 Desember 2014

Terima Kasih 2014!!

Huaaaaa!!

Setelah sekain lama hati gak tergerak dan jari lemes untuk menulis di blog lagi. Maklum aku sibuk, pret. Cieee bohong, hehehe iya sih. Sebenarnya males untuk menulis lagi. Terkadang ingin hati untuk menulis, tapi malesnya ngelebihi gunung. Jadi nulisnya cuma jadi angan-angan belaka. Kasian banget ya, iya. Congrats deh buat kalian yang masih gak bermalas2an untuk menulis, jangan kayak aku ya. #Plak

Hari ini tanggal berapa sih? yang nggak tau meho banget. Yups, tepat hari terakhir ditahun 2014. Tanggal 31 Desember. Pasti udah banyak acara yang bakal dijalanin ntar malam. Acara malam tahun baruan gitu. Segala macem peralatan pasti udah disiapin, mulai dari ayam, jagung, arang, tempat bakar2nya, sampe persiapan pacar. cieee yang masih jomblo malam tahun baru. cieeee

Tapi dibalik itu semua, kalian masih kepikiran gak tentang hal2 yang udah kamu lakuin selama Tahun 2014? Hayo inget-inget. Kalo aku sih mau sedikit kilas balik tentang kegiatan aku selama 2014. Mungkin gak ada sesuatu yang wow. Bahkan terkesan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Masih jomblo, masih jadi karyawan, belum jadi bos, belum pindah rumah, masih pake motor yang sama. Alhamdulilah masih dikasih hidup sama Allah SWT.

Bener kan gak ada yang special di tahun ini, keliatannya kayak gak ada progres apapun malah. Kasian banget ya. Hiks hiks... Tapi dari apa yang aku jalani selama tahun 2014 sangat perlu disyukuri. Masih dikasih nafas, masih dikasihh wkatu buat makan, tidur, jajan, jalan-jalan dengan temen, makan bareng keluarga, nonton tv, perlu lagi disebutin satu-satu? hahahaha panjang binggow gaes.

Gak kerasa udah ngelewati 2 kali tahun baru dikantor yang sekarang, lumayan lama juga aku disini. Semoga makin betah dan gaji trus naik, Amiiiiiinnnn hehehe.
Kemudian ditahun 2014 dapat kakak ipar baru, welcome mbak Nurma di keluargaku, tapi sayangnya keponakan diprediksi lahir ditahun depan, Gak apa-apa yang penting ibu dan anaknya sehat. Di Tahun ini juga dapat temen kerja baru, ia adalah Hery Yansen. Aku sih panggilannya ko Yansen. Hmmm apalagi ya, kebanyakan lupa. ( yaiyalah secara gak ada yang special gitu -____-)

Intinya aku tetep bersyukur deh. Kalo bersyukur nikmatnya makin bertambah. harapan di tahun depan semoga makin baik kedepannya. Dapat jodoh, hihihi *dari dalam hati banget ini ngomongnya*. Temen-temen tetep selalu baik dengan aku. Trus mbaknda dapat jodoh juga. Orang tua selalu diberi kesehatan, dapat keponakan cowok. Amiiiiinnnnn
TERIMA KASIH 2014 UNTUK SEMUA CERITANYA........ I LOVE YOU :*
Read More




Sabtu, 31 Mei 2014

Sepasang Sepatu

Kau dan aku adalah sepasang sepatu
Kita beda, namun kita sama
Aku kesana dan kau kesini
Kita bagaikan mati
Tak bernyawa
Dan tak memiliki jiwa
Tapi kau tahu
Jika terpisah antara kau dan aku
Sepasang kaki tak kan pernah maju



Aku sangat tertarik dengan cerita mengenai sepatu, berumpamaan yang unik, lucu dan menarik. Bagi kalian mungkin sepatu adalah barang yang biasa aja, namun bagiku sepatu itu memiliki banyak cerita, banyak pandangan, dan banyak mengenal. Bahkan sudut dunia mana yang tak kenal dengan sepatu. Sisi bumi mana yang belum ia injak, dan karater orang seperti apa yang belum pernah dia kenali. Tua, muda, anak-anak, dewasa, sampai usia lanjut mengenalnya.

Disemua tempat pernah ia kunjungi, Eropa, Amerika, Arab, bahkan sampai Pasar Tanah Abang pernah ia lewati. Ditoko, ia selalu dipajang dengan pasang mereka masing-masing sambil menunjukan betapa harmonis hubungan mereka. Dari mall mewah hingga pasar emperan mereka selalu bersama.

Selain itu sepatu bagaikan simbol dari sebuah hubungan antara dua sejoli yang ingin selalu berdua. Kau tahu, sepatu mana di dunia yang hanya mau sendiri. Layaknya manusia yang sedang dimabuk cinta. Selalu berdua, kemanapun, kapanpun, dan dimanapun. Dan lucunya lagi, cuaca apa saja akan mereka lalui bersama, kepanasan terik matahari, kotor karena becek, dan kedinginan saat meneduh ditengah hujan. Betapa bahagianya sepatu yang selalu berdampingan.

Ada kalanya sepatu berbeda, dan aku yakin kalianpun menyadarinya, mereka beda arah. Satu ke kenan dan satunya kekiri. Yakinlah jika kau dan aku bukanlah manusia yang selalu memiliki kesamaan. Kita beda watak, beda kebiasaan, beda suku, beda keluarga, dan bahkan beda ukuran. Tapi kita tetap saling suka kan? Lihatlah sepatu, jika mereka berjalan, pasti mereka tidak selalu bersamaan, karena satu melangkah kedepan dan satunya pasti dibelakang, dapat kita ibaratkan mereka saling menjaga, dan tidak saling egois, tetap seirama dalam langkah menuju tempat yang diarah.

Kebahagiaan mereka (sepatu) kadang terpatahkan jika salah satunya hilang atau terluka karena ulah manusia yang ceroboh. Seketika mereka hilang fungsi, makna, dan harga. Bagaimana dengan kita, jika salah satu ada yang terluka. Pernah kau membayangkan sayang? Saat kau dan aku tak dapat bersatu. Ini bukan inginku, juga bukan juga inginmu. Kita selalu berdoa jika tuhan akan menyatukan kita.

Sepatu, sepatu...

Malam ini kamu jadi inspirasiku. Dimana aku bisa membayangkan keharmonisan suatu hubungan. Yang berawal dari barunya romansa cinta, hingga dengan mereka usia tua dan meninggal. Begitu juga dengan sepatu. Terlihat mengkilap saat dibeli, dipakai dalam keseharian, bertemu dangan segala keadaan, hingga ia tak layak pakai dan disimpan. Sungguh itu cerita yang luar biasa.

Terima Kasih Sepatu J
Read More




Kembali Ke Atas
Powered By Blogger | Design by Trya Pamungkas