Sabtu, 31 Mei 2014

Sepasang Sepatu

Kau dan aku adalah sepasang sepatu
Kita beda, namun kita sama
Aku kesana dan kau kesini
Kita bagaikan mati
Tak bernyawa
Dan tak memiliki jiwa
Tapi kau tahu
Jika terpisah antara kau dan aku
Sepasang kaki tak kan pernah maju



Aku sangat tertarik dengan cerita mengenai sepatu, berumpamaan yang unik, lucu dan menarik. Bagi kalian mungkin sepatu adalah barang yang biasa aja, namun bagiku sepatu itu memiliki banyak cerita, banyak pandangan, dan banyak mengenal. Bahkan sudut dunia mana yang tak kenal dengan sepatu. Sisi bumi mana yang belum ia injak, dan karater orang seperti apa yang belum pernah dia kenali. Tua, muda, anak-anak, dewasa, sampai usia lanjut mengenalnya.

Disemua tempat pernah ia kunjungi, Eropa, Amerika, Arab, bahkan sampai Pasar Tanah Abang pernah ia lewati. Ditoko, ia selalu dipajang dengan pasang mereka masing-masing sambil menunjukan betapa harmonis hubungan mereka. Dari mall mewah hingga pasar emperan mereka selalu bersama.

Selain itu sepatu bagaikan simbol dari sebuah hubungan antara dua sejoli yang ingin selalu berdua. Kau tahu, sepatu mana di dunia yang hanya mau sendiri. Layaknya manusia yang sedang dimabuk cinta. Selalu berdua, kemanapun, kapanpun, dan dimanapun. Dan lucunya lagi, cuaca apa saja akan mereka lalui bersama, kepanasan terik matahari, kotor karena becek, dan kedinginan saat meneduh ditengah hujan. Betapa bahagianya sepatu yang selalu berdampingan.

Ada kalanya sepatu berbeda, dan aku yakin kalianpun menyadarinya, mereka beda arah. Satu ke kenan dan satunya kekiri. Yakinlah jika kau dan aku bukanlah manusia yang selalu memiliki kesamaan. Kita beda watak, beda kebiasaan, beda suku, beda keluarga, dan bahkan beda ukuran. Tapi kita tetap saling suka kan? Lihatlah sepatu, jika mereka berjalan, pasti mereka tidak selalu bersamaan, karena satu melangkah kedepan dan satunya pasti dibelakang, dapat kita ibaratkan mereka saling menjaga, dan tidak saling egois, tetap seirama dalam langkah menuju tempat yang diarah.

Kebahagiaan mereka (sepatu) kadang terpatahkan jika salah satunya hilang atau terluka karena ulah manusia yang ceroboh. Seketika mereka hilang fungsi, makna, dan harga. Bagaimana dengan kita, jika salah satu ada yang terluka. Pernah kau membayangkan sayang? Saat kau dan aku tak dapat bersatu. Ini bukan inginku, juga bukan juga inginmu. Kita selalu berdoa jika tuhan akan menyatukan kita.

Sepatu, sepatu...

Malam ini kamu jadi inspirasiku. Dimana aku bisa membayangkan keharmonisan suatu hubungan. Yang berawal dari barunya romansa cinta, hingga dengan mereka usia tua dan meninggal. Begitu juga dengan sepatu. Terlihat mengkilap saat dibeli, dipakai dalam keseharian, bertemu dangan segala keadaan, hingga ia tak layak pakai dan disimpan. Sungguh itu cerita yang luar biasa.

Terima Kasih Sepatu J
Read More




Selasa, 27 Mei 2014

Mengeluh Itu Boleh Kalo....

Hari ini Tria kembali. 

Melawan segala kemalasan untuk menulis lagi di blog. Dan akhirnya kesampaian juga detik ini. Hmm, Kali ini aku bakal ngebahas yang namanya mengeluh.Siap? yuk. Sebelumnya, tuangkan segala keluhan kamu hari ini. Apapun yang kamu rasakan hari ini. Tetang apapun, tentang siapapun, tentang dimanapun, dan tentang segala sesutau yang membuat kamu ingin mengeluh.


Sumber gambar : http://waheeslife.blogspot.com/2012/03/jangan-mengeluh.html

Mulai dari kenapa hari ini hujan? sedangkan aku mau pergi dengan teman.
Kenapa sih kamu jelek? padahalkan kamu kaya.
Kenapa kamu pilih dia? Aku kan lebih cantik.
Kenapa kamu mau makan ditempat seperti ini? Disana makanannya lebih bersih lho.

Kata-kata diatas adalah "kenapa" yang muncul dari sedikit keluhan kita semua. Sebenranya sih masih banyak tapi kalo mau dijabarin satu-satu bakal gak kelar kalian bacanya. (kalo kalian punya keluhan hari ini, silahkan isi dikolom komentar ya)

Hey kamu, iya kamu, sini deh. baca ya tulisan dibawah ini:

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum Kamu mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkanlah tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu itu jelek,
Pikirkanlah tentang seseorang yang berada pada tingkat kejelekan diatas kamu. hihi

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu yang membosankan,
Coba kamu pikirkanlah tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat. Bahkan mereka gak bisa ngerasain hari ini.

Sebelum kamu mengeluh tentang tugas kuliahmu karena kamu malas mengerjakan tugasnya,
Pikirkan mereka yang masih ingin berkuliah tapi tak punya biaya.

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya hubungan cinta kalian,
Pikirkanlah tentang seseorang yang masih betah dengan kesendirian.

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang tugas-tugas kerjamu,
Pikirkan tentang orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti kamu.

Nah, sebelum kamu menyalahkan orang lain,
Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

Ketika kamu mengeluh soal temanmu yang selalu jahil,
Masih banyaaak sekali orang-orang disana yang tidak memiliki teman, karena permusuhan.

Di saat kamu berpikir pakaian yang kalian pakai tak terlalu bagus,
Heyy, ingat kah kalian dengan temen-temen kita yang menjadi korban bencana alam, apa mereka memiliki pakaian sebagus kalian?

Dan ketika kita mengeluh atas omelan-omelan orang tua kita dirumah,
Ingat teman, banyak orang disekitar kita iri kepada kita karena masih ada omelan2 itu dirumah. kalian tahu, mereka yang iri itu adalah (maaf) anak-anak yang telah tidak memiliki orang tua

Dibalik semua keluhan di atas, tanpa disadari, banyak orang yang memimpikan kehidupan seperti kalian.
Sekarang saatnya kita semua berserah kepada Tuhan
Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Tersenyum dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih diberi kehidupan.
Read More




Kembali Ke Atas
Powered By Blogger | Design by Trya Pamungkas